
Santo Titus adalah murid kesayangan Santo Paulus. Titus mengikuti gurunya sampai ke Konsili Yerusalem. Ia mendapat tugas dari Paulus untuk mengumpulkan amal kasih dari jemaat di Korintus bagi jemaat di Yerusalem yang sedang mengalami paceklik. Selanjutnya Titus diangkat menjadi uskup di Pulau Kreta, Yunani. Titus yang giat, berjiwa besar, dan pandai berdiplomasi ini wafat pada tahun 96. Epistula St Paulus kepada Titus dapat kita baca dalam Kitab Suci Perjanjian Baru.
Renungan:
Betapa dalam kehidupan sehari-hari, umat Kristen tidak dapat bekerja sama demi keselamatan masyarakat dan Gereja. Mereka saling bertengkar dan memperjuangkan diri atau kelompok masing-masing. Pekerjaan mereka bertumpang tindih dan tidak saling menunjang. Mereka berebut lahan kerja yang sama. Semua orang ingin menjadi yang utama. Akibatnya, banyak urusan terbengkalai. Sering ditemukan antar bagian pelayanan tidak bersinergi tetapi bekerja sendiri-sendiri; tidak ada koordinasi kerja yang baik tetapi saling menonjolkan diri. Dalam epistulanya, Paulus menyampaikan pesan ini mengenai tanggung-jawab pewartaan Injil: “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan” (I Korintus 3:6-7).
sumber:www.indocell.net/yesaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar