Senin, 10 Januari 2011

Ziarah Iman bersama Para Kudus:11 Januari

St. Alexander, Paus dan Martir

Alexander I adalah paus ke-6, Wakil Kristus, Kepala Gereja Katolik sedunia dan martir pada abad pertama. Ia berkebangsaan Roma, masa pontifikatnya (105-115) pada masa pemerintahan Kaisar Trayanus. Paus Alexander inilah yang mencetuskan rumusan kata-kata Liturgi Ekaristi, “Qui pridie quam pateritur” yang artinya, “Yang sehari sebelum Ia menderita.” Guna menyelaraskan liturgi dengan pesan terakhir Yesus, ia menginstruksikan agar anggur yang dipakai dalam Perayaan Ekaristi dicampur dengan sedikit air, sebagai lambang darah dan air dari lambung Yesus di kayu salib. Selain itu, beliau mensahkan pemakaian air suci dalam pemberkatan sebagai lambang hujan berkat Tuhan. Karena kasihnya yang besar kepada Tuhan, Paus Alexander merelakan kepalanya dipenggal bersama dengan kedua imamnya, Evenius dan Theodolus, oleh penentang ajaran Kristus pada jaman kekaisaran Romawi pada tahun 115.

Renungan:

Liturgi Gereja memberi penghormatan khusus kepada para martir. Para martir melakukan semuanya dengan keyakinan bahwa tubuh boleh musnah tetapi jiwa abadi. St Alexander merupakan satu contoh dari sosok martir. Para martir tahu apa yang mereka perjuangkan. Salib bukan tujuan. Salib itu konsekuensi yang harus dilalui untuk memperjuangkan kebenaran dan kebaikan. Seorang Katolik sejati tidak menolak salib. Salib merupakan bagian dari perjalanan hidup sebagai seorang Katolik. Kesediaan untuk menanggung salib membuat kita sanggup menerobos kekakuan dan kebekuan sikap pihak-pihak yang mengkianati kebenaran dan kebaikan.

sumber:www.indocell.net/yesaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar