Senin, 10 Januari 2011

Ziarah Iman bersama Para Kudus:10 Januari

B. Gregorius X, Paus

Teobaldi Visconti dilahirkan di Picenza-Italia pada tahun 1210. Ia adalah pembantu Kardinal Yakopo Pecoraria, diutus oleh Paus Gregorius IX dalam suatu misi ke Perancis dan Inggris. Ia juga menjadi salah satu anggota militan kelompok pejuang pembebasan Tanah Suci dari penguasaan kaum Muslim. Sesudah Paus Klemens IV (1265-1268) wafat, Tahta Suci lowong selama tiga tahun karena terjadi perpecahan dalam tubuh Kolegium Para Kardinal antara blok Perancis dan Italia. Berkat kerja keras enam kardinal, yang dipilih dari 15 Kardinal dalam pertemuan di kota Viterbo, Teobaldi Visconti terpilih menjadi Paus. Ketika itu, ia masih berada di Palestina dan baru berangkat ke Viterbo pada bulan Pebruari tahun 1271. Pada tanggal 19 Maret 1271 beliau dinobatkan menjadi Paus Gregorius X. Selama kepemimpinannya, ia berusaha dalam pembangunan kekaisaran Romawi yang suci, pembaharuan Gereja, persatuan gereja-gereja Yunani dengan Roma, pembebasan Yerusalem dari penguasaan kaum Muslim. Ia memisahkan dengan tegas antara urusan Gereja dan negara tetapi erat bekerja sama. Konsili besar di Lyons, Perancis, yang merupakan suatu prestasi besar, terselenggara di bawah pimpinannya dengan dihadiri 1500 prelatus Gereja. Dengan bantuan dana dari Perancis dan Inggris, ia membebaskan Tanah Suci Yerusalem. Paus Gregorius wafat pada tahun 1276.
Renungan:

Kisah perjalanan seorang anak manusia adalah pergulatan menuju kesempurnaan. Ia melukiskan hidupnya di atas kanvas kehidupan dengan aneka warna. Antara warna putih (kesempurnaan) dan hitam (kegelapan hidup). Kalau mau jujur, tak ada manusia yang seputih kanvas dan tak ada yang hitam pekat. Gregorius tercatat sebagai paus ke-184. Paus Gregorius memerintah Tahta Petrus dengan kebijaksanaan manusia dan Allah, yakni tahu mengasihi. Mengasihi adalah syarat hidup Kristiani dalam Allah. Mengasihi baginya adalah mengetahui dan mengenal lingkungan hidup, sejarah dan kebudayaan bangsa-bangsa. Ia juga mengenal kebutuhan, tingkat kehidupan, agama dan relasi antar manusia. Sebelum Yesus mengangkat Petrus menjadi gembala, Ia bertanya, “Simon, anak Yohanes apakah engkau mengasihi Aku lebih dari mereka ini?” Pertanyaan yang sama diajukan sebanyak tiga kali. Apa arti pertanyaan ini? Pertanyaan Yesus tidak berbunyi: Berapa jumlah orang yang menghargai engkau, yang mendukung engkau, apa yang akan engkau laksanakan. Tetapi, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Mencintai di sini menyangkut mengenal rahasia Allah yang menjelma menjadi manusia.

sumber:www.indocell.net/yesaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar