Minggu, 06 Februari 2011

Ziarah Iman bersama Para Kudus:6 Februari(Peringatan Wajib St. Paulus Miki dkk, Para Martir Nagasaki)

Paulus Miki dilahirkan di Jepang sekitar tahun 1564. Ia menggabungkan diri dalam Serikat Yesus dan mewartakan Injil. Pada tahun 1588 penguasa Jepang memerintahkan para misionaris yang berkarya di Jepang agar meninggalkan Negari Sakura. Sesudah bertahan selama sembilan tahun, akhirnya pada tanggal 5 Pebruari 1597, enam misionaris Spanyol dari Ordo Santo Fransiskus, bersama Paulus Miki dan kawan-kawannya sejumlah 20 orang pribumi disiksa. Paulus Miki menulis sepucuk surat: “Apakah dengan penyiksaan ini kalian mampu merampas harta dan kemuliaan yang dianugerahkan Tuhan kepada kami? Seharusnyalah kamu bergembira dan mengucap syukur atas kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada kami.” Paulus Miki dan kawan-kawannya diseret ke bukit dipinggir kota Nagasaki. Mereka disalibkan seperti Kristus. Dari atas salib, Paulus Miki masih berkotbah untuk meneguhkan iman kawan-kawannya.

Renungan:

Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?” (Roma 8:35). Salah satu sisi cinta kasih Allah dalam keselamatan umat manusia adalah cinta kasih Kristus lewat sengsara dan wafat-Nya. Kebenaran iman ini diungkapkan oleh St Paulus dalam surat kepaa jemaat di Roma. Dalam misteri sengsara dan wafatNya itu Allah mewahyukan cinta kasih-Nya yang tak terbatas. Cinta itu pula yang dihayati oleh Paulus Miki dan kawan-kawan. Maka benarlah, Gereja mengagungkan Kristus, Raja yang Sengsara dengan berdoa: Marilah kita menyembah Tuhan, Raja para martir. Paus Yohanes Paulus II menghormati para martir Jepang dengan berziarah ke bukit para martir di Nagasaki. Sri Paus mengajak umat Kristiani menghormati para martir Jepang yang berani menyatakan kesetiaan kepada Kristus hingga mengorbankan nyawa. Mereka menjadi saksi Salib, lambang keselamatan umat manusia.

sumber:http://www.indocell.net/yesaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar