Minggu, 20 Februari 2011

Ziarah Iman bersama Para Kudus:21 Februari

St. Petrus Damianus, Uskup dan Pujangga Gereja

Petrus Damianus dilahirkan pada tahun 1007. Namun, kedua orangtuanya meninggal dunia ketika Petrus masih kecil. Ia diasuh oleh kakaknya dan dikirim belajar di Parma. Ia meraih keberhasilan prestasi belajar yang luar biasa. Secara umum hidupnya membawa berkat bagi teman dan rekan sekolahnya. Ia suka menolong kawan-kawannya yang membutuhkan, kepeduliannya yang besar diamalkannya melalui bantuan keuangan sekalipun ia sendiri hidup kekurangan. Puncak prestasi hidupnya diraih ketika Petrus Damianus ditahbiskan menjadi imam. Roh pembaharuan mendorong dan mendesaknya untuk mengabdi Tuhan tanpa tanggung-tanggung. Ia mengambil keputusan untuk mati demi dunia ini dan menjadi rahib di pertapaan di Fonte Avellana. Karena kesalehan, kebijaksanaan dan kecerdasannya, ia diangkat menjadi uskup dan kardinal dalam masa pontifikat Paus Stephanus IX (1057-1058). Petrus tak segan-segan mengutuk simoni (= pembelian jabatan gerejani) dan menegur pejabat-pejabat tinggi Gereja. Buah karyanya terdiri dari banyak buku, surat, sajak, khotbah dan doa, sebab itulah ia dihormati sebagai Pujangga Gereja. Petrus Damianus wafat pada tahun 1072.
Renungan:

Kebijaksanaan Tuhan dalam karya penyelamatan umat manusia nampak dalam pengalaman hidup manusia dan para bangsa. Dalam Perang Dunia I (1914-1918) para misionaris SVD dipulangkan dari misi di Togo, Afrika untuk kembali ke tanah airnya, Jerman. Pada tahun 1920, para imam misionaris SVD diterima di Flores. Serikat SVD di Nusa Tenggara Timur berkembang berkat bimbingan Roh Kudus, Roh Kebijaksanaan dan Pembaharuan, sebagaimana dikatakan Kitab Suci, “Tuhan telah menghantar kamu masuk ke tanah yang berlimpah susu dan madu. Semoga hukum Tuhan kau renungkan selalu.” Sesudah lebih dari 75 tahun Serikat Sabda Allah berkarya di Nusa Tenggara, buah-buah kebijaksanaan Tuhan yaitu para imam, bruder dan suster misionaris, ikut serta dalam membangun Gereja Kristus di berbagai belahan dunia: Afrika, Madagaskar, Amerika Latin juga Amerika Serikat, New Guinee, Philipina. Putra Sirakh menulis, “Kebijaksanaan dianugerahkan kepada kita laksana air untuk diminum.” Kebijaksanaan ilahi itu sungguh-sungguh dialami oleh Santo Petrus Damianus. Secara batiniah ia mau memberikan diri kepada Tuhan untuk menjadi seorang imam.

sumber:www.indocell.net/yesaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar