Kamis, 17 Februari 2011

Ziarah Iman bersama Para Kudus:18 Februari

St. Flavianus, Uskup dan Martir

Flavianus dipilih sebagai Patriark Konstantinopel (Istambul) pada tahun 447. Di masa kepemimpinannya, Gereja sarat dengan masalah konflik dan aniaya. Chrysaphius, kepercayaan Kaisar Teodosius, meminta Flavianus untuk menyerahkan sejumlah kekayaan Gereja kepada kaisar. Flavianus menolak. Secara simbolis Flavianus mengirim roti yang sudah diberkati. Penolakan itu merupakan pertentangan antara Flavianus dengan Chrysaphius dan sang kaisar. Sementara itu Eutyches, seorang pertapa menyangkal kodrat manusia Kristus. Flavianus menyelenggarakan sinode di Konstantinopel pada tahun 448 dan mengekskomunikasi Eutyches. Paus St Leo I mendukung keputusan sinode dan mengirim surat berisikan ajaran dogmatis bahwa Kristus berkodrat Allah dan berkodrat manusia sebagaimana diwariskan oleh para rasul. Pada tahun 449 sebuah sinode tandingan diadakan dan dipimpin oleh Dioscorus, Patriark Aleksandria, untuk membela Eutyches. Flavianus diserang dan disiksa, lalu dibuang ke Lydia hingga wafatnya sekitar tahun 449.
Renungan:

Gereja terus-menerus berhadapan dengan kesulitan sepanjang hidupnya. Dunia kebaikan terus ditentang oleh dunia kejahatan. Kerajaan Allah sumber kebaikan selalu dibenci kerajaan setan, sumber dusta dan penipuan. Santo Paulus menyebutkan beberapa perbuatan yang berasal dari dunia kejahatan: “percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya” (Galatia 5:19-21). Santo Paulus juga menyebut beberapa perbuatan orang beriman yang dikatakan sebagai buah-buah roh kebajikan: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu (Galatia 5:22-23).

sumber:www.indocell.net/yesaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar