Selasa, 22 Februari 2011

Ziarah Iman bersama Para Kudus:23 Februari-Peringatan Wajib St. Polikarpus, Uskup dan Martir

Polikarpus dikenal sebagai murid istimewa Rasul Yohanes Penginjil. St Ignatius dari Antiokhia, dalam perjalanannya menuju Roma untuk dimaritr, menulis sepucuk surat khusus kepada Polikarpus yang menjabat sebagai Uskup Smyrna, Turki (Asia Kecil). Di masa tuanya, Polikarpus pergi ke Roma guna membicarakan tanggal perayaan Paska. Pada tahun 155, demi alasan uang seorang pelayan mengkhianati Uskup dengan melaporkannya kepada penguasa. Uskup Polikarpus ditangkap. Ia dibujuk untuk menyangkal Yesus. Namun Polikarpus menjawab, “Sudah delapanpuluh enam tahun aku mengabdi Kristus dan tidak pernah Kristus menghianatiku. Bagaimana mungkin aku menghujat Raja dan Penyelamat-ku?” Karena kata-katanya itu Polikarpus dibakar hingga tewas.
Renungan:

Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (Wahyu 2:10). Kelahiran membuat manusia bergembira. Kematian mendatangkan rasa duka. Yesus telah mengalahkan maut dengan kebangkitan-Nya. Penginjil Yohanes mengagungkan kemenangan Kristus atas maut dengan mencatat kata-kata Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yohanes 11:25). Iman akan kemenangan Kristus telah memberi kekuatan untuk bertahan dalam penderitaan. “Sudah delapanpuluh enam tahun aku mengabdi Kristus dan tidak pernah Kristus menghianatiku,” demikian Uskup Polikarpus. Pertanyaan untuk kita renungkan: Apakah yang akan kita lakukan apabila dalam menghadapi kondisi sekarang ini kita diiming-iming dengan uang? Masih sanggupkah kita memelihara iman?

sumber:http://www.indocell.net/yesaya/pustaka4/id149.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar