
Renungan:
Roma disebut Kota Suci. Roma menjadi kota kiblat orang Katolik. Alasannya jelas. Pemimpin Gereja Katolik tinggal di sana. Ini melanjutkan tradisi sejak zaman St Petrus. Roma, karena proses sejarah, telah berkembang menjadi pusat penyebaran agama Katolik. Cukupkah karena itu Roma menjadi kiblat? Dalam hal apa? Memang diakui, sah-sah saja kalau orang secara psikologis merasa perlu berkiblat ke suatu tempat. Tetapi menganggap suatu tempat suci hanya karena itu, kita melupakan hal yang suci itu sendiri. Kota, atau barang lain apapun, tidak akan menjadi suci kalau orang-orangnya tidak suci atau terus berupaya meningkatkan kesucian diri. Segala sesuatu baru dikatakan suci kalau berhubungan dengan orang suci. Rumah, misalnya, tidak artinya, kalau orang yang tinggal di dalamnya tidak membuat rumah itu menjadi kudus dengan menguduskan diri. Berkat atas rumah tidak ada artinya kalau orang yang tinggal di dalam rumah itu tidak menghayati berkat dalam hidupnya. Jadikanlah diri suci agar segala sesuatu yang berhubungan denganmu dipandang suci. St. Petrus, doakanlah kami. Amin.
sumber:www.indocell.net/yesaya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar