Rabu, 25 Agustus 2010

Kamis,26 Agustus(Berjalan Bersama Orang Kudus)-Santa Teresia Yornet, Perawan ;Santo Zepherinus, Paus dan Martir; St. Elizabeth B

Santa Teresia Yornet, Perawan
Teresia lahir di Aytona, Spanyol pada tanggal 9 Januari 1843. Orangtuanya adalah petani miskin yang saleh dan sangat beribadat kepada Tuhan. Teresia belajar di sekolah setempat hingga memperoleh ijazah guru. Selama beberapa tahun ia mengajar di sekolah dasar Argensola. Masyarakat sekitar senang sekali dengannya karena carana mendidik anak–anak sangat baik.
Meskipun dunia pendidikan merupakan bidang kerja yang disenanginya, namun dia mencita–citakan sesuatu yang lebih mulia, yakni menjadi biarawati. Tak lama kemudian ia masuk novisiat suster–suster Klaris. Tetapi karena kesehatannya terganggu, Teresia tidak diperkenankan mengikrarkan kaulnya yang pertama. Ia lalu keluar dari tarekat suster–suster Klaris. Kemudian oleh seorang imam yang saleh, Teresia diminta untuk turut mendirikan sebuah kongregasi suster yang diabdikan untuk pelayanan dan perawatan orang–orang tua renta yang sakit dan miskin.
Pada tahun 1873 Teresia bersama beberapa orang gadis membentuk Kongregasi suster–suster Kecil. Dia diangkat sebagai pemimpin Kongregasi baru ini. Oleh suster–suster rekannya, dia disebut sebagai Teresia a Jesu. Dibawah kepemimpinannya, kongregasi ini berkembang pesat. Limabelas tahun kemudian, tatkala tarekat baru tersebut disahkan oleh Tahkta Suci, anggota–anggotanya telah bekerja di 58 rumah perawatan orang–orang jompo di Spanyol dan kemudian di Amerika Selatan. Sulit sekali membayangkan berbagai penderitaan yang harus ditanggung oleh suster–suster tersebut. Salah satu peristiwa yang baru menimpa mereka adalah meninggalnya 24 orang suster serta 70 orang tua karena serangan penyakit kolera. Menghadapi musibah besar ini, Teresia tak bisa berbuat apa–apa kecuali menyerahkan diri kepada penyelenggaraan Ilahi Allah. Imannya yang kokoh akan Allah memberi keteguhan kepada suster–suster lainnya yang melanjutkan karyanya demi kebahagiaan orang–orang tua yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. Teresia Yornet meinggal dunia pada tanggal 26 Agustus.
Santo Zepherinus, Paus dan Martir
Zepherinus terpilih menjadi Paus pada tahun 199. Ia memimpin Gereja dalam situasi yang sangat sulit karena aksi penganiayaan terhadap umat oleh Kaisar Lucius Septimus Severus. Di samping harus berusaha keras mengembalikan orang–orang beriman yang murtad, Zepherinus pun harus berjuang menegakkan iman yang benar dihadapan petinggi Kekaisaran Roma dan para heretic trinitarian. Untuk itu ia dengan setia dan penuh kasih sayang mendampingi para tahanan dan orang–orang berdosa yang bertobat. Paus Zepherinus mati sebagai martir Kristus pada tahun 217. Jenasahnya dikuburkan di pekuburan Santo Kallistus di Roma di samping Santo Tarsisius, martir Ekaristi pada abad ketiga.St. Elizabeth Bichier
Elizabeth dilahirkan pada tahun 1773. Ketika masih kanak-kanak, permainan kesukaannya ialah membuat benteng-benteng di pasir. Bertahun-tahun kemudian, wanita Perancis yang kudus ini memikul tanggung jawab pembangunan biara-biara bagi ordo para biarawati yang didirikannya. "Aku rasa membangun memang dimaksudkan untuk menjadi pekerjaanku," katanya bergurau, "sebab aku telah memulainya sejak masih kanak-kanak!" Sesungguhnya, hingga tahun 1830, yaitu delapan tahun sebelum wafatnya, Elizabeth telah mendirikan lebih dari enam puluh biara.Selama masa Revolusi Perancis, keluarga Elizabeth kehilangan segala harta milik mereka. Hal ini terjadi karena kaum republik menyita harta milik para bangsawan. Tetapi, gadis muda berusia sembilan belas tahun yang sangat pandai ini belajar hukum agar dapat memenangkan kasus keluarganya di pengadilan. Ketika Elizabeth berhasil memenangkan perkaranya dan menyelamatkan keluarganya dari kehancuran, tukang sepatu desa berseru, "Sekarang, satu-satunya hal yang perlu engkau lakukan adalah menikah dengan seorang kaum Republik yang baik!" Namun demikian, Elizabeth tidak memiliki niat untuk menikah dengan siapa pun, entah dari kalangan republik atau pun dari kalangan bangsawan. Di balik sebuah gambar Bunda Maria, ia menulis, "Aku membaktikan serta mempersembahkan diriku kepada Yesus dan Maria untuk selama-lamanya."
Dengan bantuan St. Andreas Fournet, Elizabeth membentuk suatu ordo religius baru yang diberi nama Putri-putri Salib. Ordo baru ini berkarya dengan mengajar anak-anak dan melayani orang sakit. Elizabeth siap menghadapi segala bahaya demi menolong sesama. Suatu ketika ia mendapati seorang gelandangan terbaring sakit di sebuah gudang. Ia membawanya ke rumah sakit biara dan melakukan segala yang ia mampu untuknya hingga gelandangan itu meninggal dunia. Keesokan paginya, kepala polisi datang memberitahu bahwa ia ditangkap karena melindungi seseorang yang diyakini sebagai seorang penjahat. Elizabeth tidak takut, "Aku hanya melakukan apa yang mungkin engkau sendiri akan lakukan, Tuan," katanya. "Aku menemukan orang sakit yang malang ini, dan merawatnya hingga ia meninggal. Aku siap untuk mengatakan kepada hakim apa yang telah terjadi." Tentu saja, kejujuran dan belas kasihan santa kita ini mendapat banyak simpati. Orang banyak mengagumi jawaban-jawabannya yang jujur, tegas dan jelas.
Sahabat yang membantunya mendirikan ordo, St. Andreas Fournet, wafat pada tahun 1834. St. Elizabeth menulis kepada para biarawatinya, "Inilah kehilangan kita yang paling besar dan paling menyedihkan." St. Elizabeth wafat pada tanggal 26 Agustus 1838. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Pius XII pada tahun 1947.
Bagaimana aku bertindak ketika yang lain menantang reaksiku?
sumber :www.imankatolik.or.id dan www.indocell.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar