Rabu, 11 Agustus 2010

Kamis,12 Agustus (Berjalan Bersama Orang Kudus)-Santa Radegundis dari Turingia;St. Yohana Fransiska de Chantal

Santa Radegundis dari Turingia, Pengaku Imam
Puteri Raja Turingia ini lahir pada tahun 518. Dikatakan bahwa ia diculik oleh raja Klotar I dari Franken. Setelah dibaptis dalam tahanan, ia dipaksa menjadi isteri Raja Klotar yang berwatak kasar dan jahat. Sepuluh tahun lamanya Radegundis bersikap sabar terhadap semua perlakuan Klotar yang biadab itu. Suatu ketika Klotar membunuh saudaranya. Lalu Radegundis melarikan diri dari istana dan minta supaya diberkati menjadi diakones. Kemudian ia pindah ke suatu tempat lain yang lebih aman untuk mendirikan biara. Ia bersahabat dengan imam Venansius Fortunatus, dan memperoleh hadiah kidung ;Vixilla Regis", yang hingga kini masih digunakan dalam ibadat Jumat Suci dan laudes (pujian). Redegundis meninggal dunia pada tahun 587.Renungan:Manusia dapat mempunyai harta milik dalam pelbagai jenis dan bentuk. Banyak orang mempunyai pakaian mahal dan mewah. Tetapi, ngengat dapat memakannya dan pencuri bisa merampasnya. “Juallah segala milikmu dan berilah sedekah! Apabila orang mendandani jiwanya dengan harta surgawi, apabila orang mengenakan pada jiwanya pakaian kebaikan dan kemurnian, tidak ada sesuatupun yang dapat merusaknya. Orang yang menarik harta kekayaannya untuk surga maka hatinya juga terpaut di surga. Sebab di mana hartamu, di situ juga hatimu.” Ajakannya jelas. Arahkanlah seluruh dirimu kepada jalan-jalan yang sesuai dengan kehendak Allah. Hiduplah menurut kehendak Allah, sebagaimana Allah telah tetapkan untukmu. St. Yohana Fransiska de Chantal Yohana dilahirkan di Dijon, Perancis pada tahun 1572. Ayahnya seorang yang saleh. Ia mengasuh
anak-anaknya dengan baik setelah kematian isterinya. Yohana, yang amat dikasihinya, menikah dengan Christopher, Baron de Chantal. Yohana dan Christopher saling mengasihi. Tuhan mengaruniakan enam anak kepada mereka, empat yang bertahan hidup. Yohana menunjukkan kasihnya kepada Tuhan dengan mengasihi suami serta anak-anaknya dengan segenap hati. Kemudian, tiba-tiba saja, suatu kemalangan besar menimpa keluarga bahagia tersebut. Baron Christopher secara tak sengaja tertembak oleh seorang teman yang pergi berburu bersamanya. Ketika suaminya meninggal, Yohana teramat sedih. Ia mengampuni orang yang menyebabkan kematian suaminya itu dan bahkan menjadi ibu baptis bagi anaknya.St. Yohana memohon kepada Tuhan agar memberinya seorang imam yang kudus untuk membimbingnya. Sementara itu, ia berdoa dan membesarkan anak-anaknya dalam kasih Tuhan. Ia mengunjungi orang-orang miskin, orang-orang sakit serta menghibur mereka yang diambang ajal. Ketika ia berjumpa dengan St. Fransiskus de Sales, ia segera mengetahui bahwa orang ini adalah orang kudus yang diutus Tuhan untuk membimbingnya. Sesuai petunjuk St. Fransiskus, Yohana bersama tiga wanita muda lainnya mendirikan Serikat Visitasi. Tetapi terlebih dahulu ia harus memastikan bahwa anak-anaknya, meskipun sudah dewasa, telah mandiri. Yohana juga mempunyai tanggung jawab serta tantangan-tantangan yang harus dihadapinya pula. Namun, Yohana tetap berusaha untuk melakukan kehendak Tuhan baginya, bagaimana pun sulitnya.St. Yohana seorang yang tabah dalam menghadapi segala macam tantangan. Ia mendirikan banyak biara sambil berjuang melawan pencobaan-pencobaannya. “Meskipun banyak penderitaannya,” tulis St. Vincensius de Paul, “wajahnya selalu memanancarkan kedamaian. Dan ia selalu setia kepada Tuhan. Jadi aku pikir dia adalah salah satu di antara jiwa-jiwa paling kudus yang pernah aku jumpai.” St. Yohana wafat pada tanggal 13 Desember 1641. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Klemens XIII pada tahun 1767.St. Yohana terbuka pada ilham Roh Kudus dalam hidupnya. Bagaimana jika aku membuka diri untuk lebih bebas melakukan perbuatan belas kasih dalam hidupku?sumber :www.indocell.net/yesaya dan www.imankatolik.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar