Kamis, 14 Oktober 2010

Sabtu,16 Oktober 2010 (Berjalan Bersama Orang Kudus)-St. Margareta Maria Alacoque

Pernahkah kamu merasa tidak berarti? Ya, seperti itulah perasaan St. Margareta Maria. Ia menyamakan dirinya seperti sebuah "atom yang sangat kecil" dibandingkan dengan Kristus.

St. Margareta Maria dilahirkan pada tanggal 22 Juli 1647 di L'Hautecourt, Burgundy, Perancis. Ayahnya bernama Claude Alacoque dan ibunya Philiberte Lamyn. Ketika masih kanak-kanak, Margareta adalah seorang anak yang periang. Setelah menerima Komuni Pertama pada usia sembilan tahun, Margareta sering melakukan matiraga secara diam-diam. Ketika usianya sebelas tahun ia jatuh sakit, menjadi lumpuh dan harus tinggal di tempat tidur selama empat tahun. Suatu hari, ia membuat janji kepada Bunda Maria untuk menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya dan seketika itu juga penyakitnya lenyap. Margareta menjadi sehat kembali. Setelah ayahnya meninggal, karena ibu Margareta sering jatuh sakit, seorang bibi pindah ke rumahnya untuk mengurus rumah tangga. Bibi dan pamannya ini membuat Margareta dan ibunya sangat menderita. Hampir setiap hari Margareta bersembunyi di taman sambil menangis dan berdoa. Margareta percaya benar akan belas kasihan Allah. Ia mendapatkan penghiburan besar dalam Sakramen Ekaristi. Yesus sendiri juga berkenan memberinya kepekaan atas kehadiran dan perlindungan-Nya dalam penampakan kepadanya saat Ia menderita disalib.

Ketika usianya telah mencapai tujuhbelas tahun, ibunya serta kaum keluarganya menghendaki Margareta agar segera menikah. Mereka khawatir karena Margareta mulai membawa anak-anak pengemis ke kebun rumah dan mengajar agama kepada mereka. Margareta bingung apakah ia hendak menikah dengan orang kaya yang meminangnya agar ia dapat mengentas keluarganya dari kemiskinan, ataukah masuk biara. Hingga suatu malam, ia mendapat penampakan: Yesus yang penuh luka karena baru saja didera menegur Margareta akan ketidaksetiaannya kepada-Nya setelah Ia sendiri begitu banyak membuktikan kasih-Nya kepada Margareta.

Akhirnya, pada tanggal 25 Mei 1667 Margareta Maria masuk Biara Visitasi di Paray-le-Monial dan pada bulan November 1672 ia mengucapkan kaul kekalnya. Margareta dikenal sebagai seorang biarawati yang baik dan rendah hati. Tetapi ia sering membuat kesal para suster yang lainnya karena ia seorang yang lambat dan canggung dalam bekerja. Pada tahun 1675, ia mendapat penampakan Yesus di mana Yesus menunjukkan kepadanya Hati-Nya yang Penuh Belas Kasihan itu berdarah. Yesus mengatakan kepadanya betapa Ia mengasihi seluruh umat manusia dan Ia ingin agar Margareta menyebarkan devosi kepada Hati-Nya Yang Mahakudus. Suatu tugas yang amat berat. Banyak orang tidak percaya bahwa Yesus menampakkan diri padanya. Sebagian malahan marah kepadanya atas usahanya menyebarkan suatu devosi baru. Hal-hal demikian membuat Margareta sangat menderita. Namun demikian ia tetap setia melaksanakan kehendak Allah.

Diilhami oleh Yesus sendiri, Margareta Maria menetapkan Jam Suci yaitu jam sebelas malam sampai tengah malam menjelang fajar Jumat Pertama setiap bulan. Saat Jam Suci, Margareta berdoa dengan meniarap (Prostratio: mengungkapkan kerendahan diri dan kekecilan dirinya di hadapan Allah dan menyampaikan penghormatan dan kerendahan hati secara paling intensif) dengan mukanya mencium tanah. Ia berdoa untuk bersama-sama dengan Yesus menanggung sengsara sakrat maut yang dialami Yesus di Taman Getsemani di mana murid-murid-Nya meninggalkan-Nya seorang diri. Yesus menyatakan kerinduan hati-Nya akan kasih umat-Nya dan menunjukkan Hati-Nya Yang Mahakudus yang penuh cinta dan belaskasihan serta penyelamatan. Tuhan menetapkan hari Jumat setelah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus sebagai Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus dan meminta Margareta untuk menghormati Hati-Nya Yang Mahakudus dengan menerima Komuni Kudus setiap Jumat Pertama dalam bulan selama sembilan bulan berturut-turut. Devosi ini dilakukan sebagai silih atas dosa-dosa kita terhadap Sakramen Mahakudus. Yesus menyebut Margareta Maria sebagai "Murid Terkasih dari Hati Yesus Yang Mahakudus", serta pewaris semua kekayaan hati-Nya.

Cinta kepada Hati Yesus Yang Mahakudus adalah api yang membakar jiwa St. Margareta Maria, dan devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus adalah masalah yang selalu diulang-ulangnya di semua tulisannya. Yesus memberkati usaha keras dan pengorbanan Margareta. Sekarang, devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus yang indah ini telah dipraktekkan di seluruh dunia.          

St Margareta Maria Alacoque meninggal pada tanggal 17 Oktober 1690, jenazahnya tetap utuh hingga kini. Bulan Maret 1824 ia diangkat sebagai Venerabilis (Yang Pantas Dihormati) oleh Paus Leo XII, tanggal 18 September 1864 ia dinyatakan sebagai Beata oleh Paus Pius IX dan pada tahun 1920 ia dinyatakan Santa oleh Paus Benediktus XV. Pestanya dirayakan setiap tanggal 16 Oktober.

Betapa lemahnya mengasihi Yesus Kristus hanya ketika Ia memperhatikan kita, dan menjadi dingin begitu penderitaan menimpa. Itu bukan cinta sejati. Siapa yang mengasihi seperti itu, terlalu mengasihi dirinya sendiri untuk dapat mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya.
~ St Margareta Maria Alacoque

 sumber:http://yesaya.indocell.net/id2.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar